Kamis, 13 September 2018

RASIO PROFITABILITAS dan RASIO AKTIVITAS

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmatNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Rasio Profitabilitas dan Rasio Aktivitas” Meskipun banyak hambatan yang kami hadapi dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari, dalam penulisan makalah ini tentunya terdapat kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik dari pembaca untuk memperbaiki kekurangan dalam makalah ini, sangat kami harapkan. Tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.
 Kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.

DAFTAR ISI

Kata pengantar………………………………………………………………………………….....
Daftar isi…………………………………………………………….…………………………...........

BAB I  PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………..
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………………………….........

BAB IIPEMBAHASAN
Pengertian Rasio Profitabilitas……………..…...........................................
Jenis – Jenis Rasio Profitabilitas…………................................................
Pengertian Rasio Aktivitas…………………………………………………………......
Jenis - Jenis Rasio Aktivitas…………………………………………………………...

BAB III PENUTUP
Kesimpulan ………………………………………………………………………….....................
Daftar Pustaka………………………………………………………………........................



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Masalah keuangan  merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi perusahaan dalam perkembangan bisnis disemua perusahaan. Salah satu tujuan utama di dirikannya perusahaan adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Namun berhasil tidaknya perusahaan dalam mencari keuntungan dan mempertahankan perusahaannya tergantung pada manajemen keuangan. Perusahaan harus memiliki kinerja keuangan yang sehat dan efisien untuk mendapatkan keuntungan atau  laba. Oleh sebab itu, kinerja keuangan merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan di dalam persaingan bisnis untuk mempertahankan perusahaannya. Perusahaan perlu melakukan analisis laporan keuangan karena laporan keuangan digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, dan digunakan untuk membandingkan kondisi persusahaan dari tahun sebelumnya dengan tahun ke depannya sekarang apakah perusahaan tersebut meningkat atau tidak sehingga perusahaan mempertimbangkan keputusan yang akan diambil untuk tahun yang akan datang sesuai dengan kinerja perusahaannya.
Analisis laporan keuangan menggunakan perhitungan rasio-rasio agar dapat mengevaluasi keadaan finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang. Salah satu rasio yang digunakan adalah rasio aktivitas yang digunakan untuk mengetahui seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada padanya dan rasio profitabilitas yg digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba.

1.2 Rumusan Masalah:
Apa Pengertian dari Rasio Profitablitas?
Apa Saja Jenis –Jenis dari Rasio Profitabilitas?
Apa Pengertian dari Rasio Aktivitas?
Apa saja Jenis – jenis dari Rasio Aktivitas?

1.3 Tujuan:
Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah manajemen keuangan, mengetahui dan mempelajari tentang pengertian dan jenis jenis dari rasio profitabilitas dan rasio aktivitas.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN RASIO PROFITABILITAS
Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) adalah rasio atau perbandingan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba (profit) dari pendapatan (earning) terkait penjualan, aset dan ekuitas berdasarkan dasar pengukuran tertentu. Jenis-jenis rasio profitabilitas dipakai untuk memperlihatkan seberapa besar laba atau keuntungan yang diperoleh dari kinerja suatu perusahaan yang memengaruhi catatan atas laporan keuangan . Rasio-rasio profitabilitas diperlukan untuk pencatatan transaksi keuangan biasanya dinilai oleh investor dan kreditur (bank) untuk menilai jumlah laba investasi yang akan diperoleh oleh investor dan besaran laba perusahaan untuk menilai kemampuan perusahaan membayar utang kepada kreditur berdasarkan tingkat pemakaian aset dan sumber daya lainnya sehingga terlihat tingkat efisiensi perusahaan.

2.2 JENIS- JENIS RASIO PROFITABILITAS

Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
Marjin Laba Kotor merupakan rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba kotor terhadap pendapatan yang dihasilkan dari penjualan. Semakin besar gross profit margin semakin baik (efisien) kegiatan operasional perusahaan yang menunjukkan harga pokok penjualan lebih rendah daripada penjualan (sales) yang berguna untuk audit operasional. Jika sebaliknya, maka perusahaan kurang baik dalam melakukan kegiatan operasional. Rumus perhitungan laba kotor : Gros Profit Margin = Penjualan – Harga Pokok Penjualan / Penjualan

Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Net Profit Margin atau Marjin Laba Bersih merupakan rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba bersih yang didapat setelah dikurangi pajak terhadap pendapatan yang diperoleh dari penjualan.  Semakin tinggi Net profit margin semakin baik operasi suatu perusahaan. Net profit margin dihitung dengan rumus berikut ini.
Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak / Penjualan


Rasio Pengembalian Aset (Return on Assets Ratio)
Tingkat Pengembalian Aset merupakan rasio profitabilitas untuk menilai persentase keuntungan (laba) yang diperoleh perusahaan terkait sumber daya atau total asset sehingga efisiensi suatu perusahaan dalam mengelola asetnya bisa terlihat dari persentase rasio ini.  Rumus Rasio Pengembalian Aset sebagai berikut.
ROA = Laba Bersih / Total Aset

Contoh perhitungan ROA dengan memakai data laporan keuangan sebuah perusahaan. Diketahui: laba bersih perusahaan sebesar $117,5 dan total asset $ 2.000 maka hitunglah ROA perusahaan!
ROA = Laba Bersih : Total Aset
ROA = $117,5 : $2.000 = 5,9%
Rata-rata industri sejenis adalah  9% sehingga diketahui bahwa pengembalian perusahaan tersebut tidak sesuai standar (lebih rendah dari standar ROA). Hasil ini mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan kurang baik, walau tingkat pengembalian terhadap aset yang rendah tidak selalu buruk terhadap perusahaan.
Hal itu bisa terjadi karena keputusan manajemen perusahaan sengaja memakai utang dalam jumlah besar dengan beban bunga yang tinggi sehingga laba bersih menjadi lebih rendah. Penyebab rendahnya ROA perusahaan tersebut adalah utang.
Return on Equity Ratio (Rasio Pengembalian Ekuitas)
Return on Equity Ratio (ROE) merupakan rasio profitabilitas untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi pemegang saham perusahaan tersebut yang dinyatakan dalam persentase. ROE dihitung dari penghasilan (income) perusahaan terhadap modal yang diinvestasikan oleh para pemilik perusahaan (pemegang saham biasa dan pemegang saham preferen). Return on equity menunjukkan seberapa berhasil perusahaan mengelola modalnya sehingga tingkat keuntungan diukur dari investasi pemilik modal atau pemegang saham perusahaan.  ROE yaitu rentabilitas modal sendiri atau yang disebut rentabilitas usaha. Rumus Return On Equity sebagai berikut.
ROE = Laba Bersih Setelah Pajak / Ekuitas Pemegang saham


Return on Sales Ratio (Rasio Pengembalian Penjualan)
Return on Sales merupakan rasio profitabilitas yang menampilkan tingkat keuntungan perusahaan setelah pembayaran biaya-biaya variabel produksi seperti upah pekerja, bahan baku dan lain-lain sebelum dikurangi pajak dan bunga. Rasio ini menunjukan tingkat keuntungan yang diperoleh dari setiap rupiah penjualan yang juga disebut Marjin Operasional (Operating Margin) atau Marjin Pendapatan Operasional (Operating Income Marjin). Berikut ini rumusnya
Return on Sales (ROS) =  Laba Sebelum Pajak dan Bunga / Penjualan


Return on Capital Employed (Pengembalian Modal yang digunakan)
Return on Capital Employed (ROCE) merupakan rasio profitabilitas yang mengukur keuntungan perusahaan dari modal yang dipakai dalam bentuk persentase (%).  Modal yang dimaksud adalah Ekuitas suatu perusahaan ditambah kewajiban tidak lancar atau total asset dikurangi kewajiban lancar. ROCE mencerminkan efisiensi dan profitabilitas modal atau investasi perusahaan. Laba sebelum pengurangan pajak dan bunga dikenal dengan istilah ”EBIT” yaitu Earning Before Interest and Tax. Berikut ini 2 rumus yang sering digunakan.
ROCE = Laba Sebelum Pajak dan Bunga / Modal Kerja

Return on Investment (ROI)
Return on investment merupakan rasio profitabilitas yang dihitung dari laba bersih setelah dikurangi pajak terhadap total aktiva. Return on investment berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan terhadap jumlah aktiva secara keseluruhan yang tersedia pad perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin baik kondisi suatu perusahaan. Rumus Return on Investment berikut ini. ROI = Laba Bersih Setelah Pajak / Total Aktiva

Earning Per Share (EPS)
Earning per share merupakan rasio profitabilitas yang menilai tingkat kemampuan per lembar saham dalam menghasilkan laba untuk perusahaan. Manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat memperhatikan earning per share karena menjadi indikator keberhasilan perusahaan.
EPS = Laba Bersih Setelah Pajak – Dividen Saham Preferen / Jumlah Saham Biasa yang Beredar

2.3 PENGERTIAN RASIO AKTIVITAS
Rasio aktivitas adalah rasio yang menunjukkan keefektifan sebuah perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Rasio ini digunakan untuk menilai efisiensi atau efektivitas perusahaan dalam pemanfaatan semua sumber daya atau asset (aktiva) yang dimiliki oleh suatu perusahaan.

2.4 JENIS-JENIS RASIO AKTIVITAS

Total Assets Turn Over(Perputaran Aktiva)
Total assets turn over diukur dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini maka kondisi operasional perusahaan semakin baik. Maksudnya yaitu perputaraan aktiva lebih cepat sehingga menghasilkan laba dan pemakaian keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan semakin optimal. Rasio yang nilainya tinggi juga bisa berarti jumlah asset yang sama bisa memperbesar volume penjualan. Total assets turn over ini penting untuk diketahui oleh para kreditur, pemilik perusahaan, dan manajemen perusahaan, efisiensi pemakaian seluruh aktiva dalam perusahaan bisa terlihat.
Total Assets Turn Over = Penjualan / Total Aktiva x 100%

Working Capital Turn Over(Rasio Perputaran Modal Kerja)
Modal kerja dikatakan efektif berputar dalam perusahaan selama perusahaan yang bersangkutan melakukan kegiatan operasional usaha. Periode perputaran modal kerja (working capital turn over period) dimulai dari kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja hingga kembali menjadi kas. Semakin pendek periode tersebut berarti perputaran (turn over rate) semakin cepat.Periode perputaran modal kerja tergantung durasi periode perputaran dari setiap komponen modal kerja tersebut. Rumus rasio perputaran modal kerja sebagai berikut.
Perputaran Modal Kerja = Penjualan/ Modal Kerja Bersih atau Penjualan / Aktiva Lancar – Utang Lancar

Rasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turnover)
Rasio perputaran aktiva tetap adalah perbandingan antara penjualan dengan aktiva tetap yang dimiliki suatu perusahaan. Fixed assets turn over ratio ini mengukur efektivitas pemakaian dana yang tertanam pada harta (aktiva) tetap seperti pabrik dan peralatan untuk menghasilkan penjualan yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan pada aktiva tetap tersebut. Rasio ini berfungsi untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya secara efektif sehingga pendapatan meningkat yang dicatat sesuai jenis jenis laporan keuangan. Jika perputarannya lambat (rendah), maka kapasitas akan terlalu besar atau ketersediaan aktiva tetap banyak sehingga kurang bermanfaat. Kemungkinan lain yang terjadi yaitu investasi pada aktiva tetap biasanya berlebihan daripada nilai output yang diperoleh. Semakin tinggi rasio ini maka pemakaian aktiva tetap semakin efektif.
Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan / Aktiva Tetap x 100% 

Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turn over)
Inventory turn over ratio adalah perbandingan kemampuan dana pada inventory yang berputar dalam suatu periode tertentu atau likuiditas dari inventory dan tendensi untuk adanya overstock pada suatu perusahaan. Rasio perputaran persediaan ini mengukur efisiensi pemakaian persediaan barang dagang pada perusahaan sehingga kinerja manajemen dalam mengontrol modal yang ada pada persediaan bisa terlihat baik atau kurang baiknya.
Pertama, penjualan akan dinilai berdasarkan harga pasar (market price), persediaan dinilai berdasarkan harga pokok penjualan (at Cost) sehingga rasio perputaran persediaan (at cost) berguna untuk mengukur perputaran fisik persediaan. Sedangkan rasio ini dihitung dengan membandingkan penjualan dengan persediaan dalam perputaran persediaan dalam kas. Rasio keuangan yang memakai rasio perputaran persediaan (at market) lebih banyak digunakan.Namun jika ingin mengukur rasio industri maka sebaiknya menggunakan rasio perputaran persediaan (at market). Penjualan yang dilakukan sepanjang tahun dan angka persediaan merupakan gambaran keadaan sesaat sehingga lebih baik memakai rata-rata persediaan yaitu persediaan awal ditambah persediaan akhir dibagi dua.
Perputaran Persediaan (At Cost) = Harga Pokok Penjualan / Rata-rata Persediaan
Perputaran Persediaan (At Market) = Penjualan / Persediaan

Rata-Rata Umur Piutang
Rasio rata-rata umur piutang adalah pengukuran efisiensi manajemen piutang perusahaan dan durasi (waktu) yang diperlukan untuk melunasi piutang atau mengubah piutang menjadi kas. Rasio ini dihitung dengan membandingkan jumlah piutang dengan penjualan per hari yaitu penjualan dibagi 360 atau 365 hari.
Rata-rata umur piutang = Piutang / Penjualan Per Hari atau Piutang x 365 / Penjualan

Perputaran Piutang
Piutang perusahaan berkaitan erat dengan volume penjualan kredit. Posisi piutang dan taksiran waktu pengumpulan atau penagihan bisa dinilai dengan menghitung tingkat perputaran piutang tersebut. Rasio perputaran piutang adalah perbandingan total penjualan kredit (neto) terhadap piutang rata-rata. Semakin tinggi rasio (turnover) maka modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah. Sebaliknya jika rasio semakin rendah berarti ada over investment dalam piutang sehingga perlu dianalisis lebih lanjut karena mungkin kinerja bagian kredit dan penagihan kurang efektif atau mungkin ada perubahan dalam kebijakan pemberian kredit.
Rasio ini mengukur rata-rata piutang yang dikumpulkan dalam satu tahun sehingga kualitas piutang dan efisiensi perusahaan dalam pengumpulan piutang dan kebijakan kreditnya juga terlihat. Rasio ini biasanya digunakan untuk menganalisis modal kerja karena ukuran seberapa cepat piutang perusahaan berputar menjadi kas bisa ditentukan. Jumlah hari piutang menggambarkan lamanya suatu piutang yang bisa ditagih (jangka waktu pelunasan). Jika jangka waktu pelunasan semakin lama maka risiko kemungkinan tidak tertagihnya piutang semakin besar. Rumus perputaran piutang sebagai berikut.
Perputaran Piutang = Penjualan Kredit / Piutang Rata-Rata atau Penjualan Bersih / Rata-Rata Piutang Dagang

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai efisiensi atau efektivitas perusahaan dalam pemanfaatan semua sumber daya atau asset (aktiva) yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Rasio aktivitas merupakan salah satu macam macam rasio yang melakukan perbandingan antara tingkat penjualan dan Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio) adalah rasio atau perbandingan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba (profit) dari pendapatan (earning) terkait penjualan, aset dan ekuitas berdasarkan dasar pengukuran tertentu. Jenis-jenis rasio profitabilitas dipakai untuk memperlihatkan seberapa besar laba atau keuntungan yang diperoleh dari kinerja suatu perusahaan yang memengaruhi catatan atas laporan keuangan yang harus sesuai dengan standar akuntansi keuangan. investasi pada semua aktiva yang dimiliki sehingga fungsi akuntansi keuangan bisa berjalan dengan baik.
Beberapa jenis rasio profitabilitas yang sering dipakai untuk meninjau kemampuan perusahan dalam menghasilkan laba yang dipakai dalam jenis jenis akuntansi keuangan antara lain Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin), Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE),  Return on Sales (ROS), Return on Capital Employed (ROCE), Return on Investment (ROI) dan Earning Per Share (EPS).


Daftar Pustaka

https://dosenakuntansi.com/rasio-profitabilitas
https://dosenakuntansi.com/rasio-aktivitas

Sabtu, 23 Juni 2018

OPINI MENGENAI GENERASI Z

LITERASI DIGITAL DAN IMPLEMENTASINYA TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER GENERASI Z


Akhir-akhir ini, Generasi Z telah menjadi topik perbincangan di tengah-tengah masyarakat Indonesia, khususnya di daerah perkotaan. Belum banyak yang tahu mengenai generasi Z. Lalu apa itu generasi Z ? “Generasi Z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1995 sampai dengan tahun 2010 masehi. Generasi ini merupakan peralihan generasi Y dengan teknologi yang semakin berkembang. Beberapa diantaranya merupakan keturunan dari generasi X dan Y.”(Sumber: Wikipedia). Generasi Z merupakan generasi yang terlahir pada zaman dimana keberadaan teknologi informasi dan komunikasi sudah menjadi kebutuhan pokok setiap manusia. Pernyataan tersebut bukanlah tanpa alasan. Pasalnya, banyak orang yang terlahir pada rentang tahun 1995 hingga 2010 pandai dalam mengoperasikan perangkat media digital. Berbagai macam fitur dapat diakses dengan begitu mudah dan cepat. Sejak kecil mereka sudah mengenal adanya internet dan social media. Perubahan-perubahan kecil pun tidak bisa dihindarkan, mereka tidak lagi menggunakan koran bahkan televisi sebagai sumber utama dalam mendapatkan informasi. Namun menempatkan social media dan berita online pada urutan pertama dalam mendapatkan informasi. Di tengah sebaran informasi di media digital, bahkan bisa dikatakan sebagai ‘tsunami informasi’, maka kemampuan literasi digital menjadi kemampuan strategis. Cornell University menjelaskan bahwa literasi digital adalah kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, berbagi, dan menciptakan konten dengan menggunakan teknologi informasi dan Internet.”Atau dengan kata lain, Literasi digital bermakna kemampuan berhubungan dengan informasi hipertekstual, dalam artian membaca non-sekuensial berbasis sistem komputer atau platform digital (Davis & Shaw, 2011). Dengan demikian, kemampuan analisa menjadi sesuatu yang penting. Dalam ungkapan Gilster (2007), literasi digital dimaknai sebagai kemampuan membaca, memahami dan analisa berbagai sumber digital. Seperti halnya, Informasi hoax yang bertebaran, perlu diantisipasi dengan kemampuan memilah dan membaca secara analitik, agar mendapatakan informasi yang valid. Kemampuan mencari sumber informasi yang bisa dipertanggungjawabkan, menjadi sangat penting di tengah percepatan teknologi digital saat ini. Dengan demikian, kemampuan membaca masyarakat Indonesia, terutama generasi muda perlu diarahkan dengan kecerdasan memahami arus informasi digital dan keadaban bermedia sosial. Kecerdasan menggunakan platform media digital, ketepatan menyebarkan gagasan, sekaligus kejelian mengakses informasi merupakan kecakapan penting pada lini transformasi media sosial kini. Untuk itu, literasi digital perlu didorong sebagai mekanisme pembelajaran, yang terstruktur dalam kurikulum, atau setidaknya terkoneksi dengan sistem belajar-mengajar. Literasi digital juga menjadi bagian dari rencana jangka panjang UNESCO. Dalam roadmap UNESCO (2015-2020), literasi digital menjadi pilar penting untuk masa depan pendidikan. Literasi digital menjadi basis pengetahuan, yang didukung oleh teknologi informasi yang terintegrasi. Selanjutnya, kreativitas pengajar sangat strategis untuk pengembangan pendidikan karakter di era cyber. Maka dalam rangka membangun karakter di era digital ini, literasi digital perlu juga disisipi aspek afektif. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana hal itu diimplementasikan dalam penguatan pendidikan karakter?
Pertama, literasi digital diprogramkan terlebih dahulu dalam struktur kurikulum di sekolah. Apabila selama ini gerakan literasi sekolah telah digencarkan dengan pembiasaan membaca 15 menit sebelum pelajaran, maka pada waktu yang sama, anak-anak perlu dikenalkan tentang literasi digital untuk variasi kegiatan gerakan literasi. Di dalam pelajaran Bahasa misalnya, ada beberapa keterampilan yang harus dikuasai siswa seperti membaca, menyimak, dan menulis. Jika dihubungkan dengan literasi digital maka keterampilan membaca, menyimak, dan menulis dilakukan dengan media digital seperti melalui komputer, internet (blog, media social, web), dan telepon pintar. Anak-anak dapat diajak untuk membedakan berita bohong dan berita benar yang tersebar di internet. Selain itu dapat memberitahukan alamat-alamat situs yang bermanfaat untuk pembelajaran dan cara penggunaannya. Salah satu contoh media literasi digital yaitu dengan adanya E-book, dimana anak- anak dapat membaca buku secara online.
Kedua, penyampaikan materi literasi digital yang sistematis dan terstruktur. Materi- materi dalam literasi digital bisa dimulai dengan bagaimana berperilaku bijak menggunakan sosial media, mengenali berita hoax, mengakses internet sehat, cybercrime dan yang lainnya. Tentu saja agar mampu membimbing anak-anak dalam literasi digital, guru pun juga dituntut literate. Jadi pembimbingan literasi digital ini bisa menjadi sarana penting untuk membangun kesadaran anak-anak tentang pentingnya menjaga etika saat berinteraksi di dunia maya.
Ketiga, Kampanye literasi digital secara masif, dengan meningkatkan kemampuan analitik di tengah progresifnya teknologi digital dan menumbuhkan kecerdasan bermedia sosial, akan mengarahkan lintas generasi bangsa ini pada pemanfaatan teknologi, bukan sampah media sosial beserta energi kebencian yang menyertainya. kampanye literasi digital juga perlu menggandeng komunitas-komunitas kreatif dan organisasi masyarakat berbasis pendidikan yang dapat menyebarkan gagasan, meningkatkan kemampuan dan mengeksekusi gerakan masif untuk cerdas bermedia sosial. Menggandeng komunitas lain bisa menjadi pembelajaran yang menarik untuk anak-anak.
Keempat, tauladan dari guru. Di tengah perkembangannya, literasi digital ini juga harus menjadi media untuk anak bangsa bahwa belajar langsung kepada seorang guru yang tepat juga menjadi bekal dalam mengarungi dunia digital. Karena, bekal ini akan bermanfaat bagi generasi bangsa untuk mengisi dunia maya dengan konten-konten positif dalam rangka membangun Indonesia yang kuat dan agama yang lebih ramah untuk kehidupan bersama. Akan sia-sia rasanya kita membangun literasi ini tapi bapak ibu guru masih belum mampu memberi tauladan yang baik ketika berinteraksi dalam dunia maya.
Dapat disimpulkan bahwa perkembangan digital mampu menjangkau luas berbagai elemen bangsa untuk mengakses pendidikan seluas-luasnya melalui inovasi pendidikan melalui berbagai platform aplikasi digital. Artinya, perkembangan digital dalam dunia pendidikan merupakan salah satu langkah mewujudkan gagasan literasi digital. Generasi Z yang mempunyai karakter lebih dominan dalam mengakses informasi melalui internet ketimbang buku harus diimbangi dengan konten-konten dan aplikasi positif dalam dunia pendidikan. Literasi digital diharapkan menjadi basis pengetahuan yang didukung oleh teknologi informasi yang terintegrasi, untuk membentuk karakter positif generazi z.